ALL POST
Senin, 11 November 2013

Sepucuk Janji Untuk Pahlawan Negeri ini




                Sepucuk Janji Untuk Pahlawan Negeri ini Janji adalah sebuah ucapan yang didasari atas kesadaran untuk melaksanakan sesuatu dan tidak melanggarnya. Itu menurut saya sendiri sebagai penulis teman. Coba kita lihat pengertian Janji menurut Kamus Bahasa Indonesia yaitu perkataan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat. Pengertian lain menyebutkan, bahwa yang disebut dengan janji adalah pengakuan yang mengikat diri sendiri terhadap suatu ketentuan yang harus ditepati atau dipenuhi.
                Ingatkah kalian dengan tanggal 27-28 Oktober 1928 dan tanggal 28 Oktober itu selalu diperingati setiap tahunnya di kalender indonesia, pasti beberapa dari pembaca disini ada yang bingung. Ada apa dengan tanggal itu?. apa yang terjadi?. Jawabanya adalah hari Sumpah Pemuda, dimana para pemuda Indonesia bersumpah untuk negaranya. Pasti dari beberapa pembaca juga telah banyak yang lupa apa isi sumpah pemuda itu.
                 Berikut ini adalah bunyi "Sumpah Pemuda" sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda Penulisan menggunakan ejaan Van Ophuysen.

Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe                                bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. 
Kedoea  : Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe                                berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. 
Ketiga    : Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng                      bahasa persatoean,bahasa Indonesia.

             Sumpah ini hampir sama seperti janji. Mereka mengucapkannya dan tidak untuk melanggarnya.Oke, intinya janji harus di laksanakan, ditepati, dan tidak untuk di langgar. Seperti halnya yang dilakukan oleh pahlawan-pahlawan kita yang telah gugur di medan pertempuran demi melawan para penjajah negeri ini. Mereka pasti punya janji di dalam diri mereka masing-masing untuk tidak menyerah memperoleh kemerdekaan negara Indonesia tanah air mereka dan tanah air kita. Itulah janji pahlawan-pahlawan kita.
              Sekarang kita hidup di zaman kemerdekaan, di zaman yang tidak ada perang. Kita bisa tidur nyenyak dan makan enak tanpa harus menghindar dan melawan para penjajah. Itu karena pahlawan-pahlawan kita dimassa lampau yang memberikan kemerdekaan untuk negara kita.
              Tentunya kita tetap harus melanjutkan perjuangan pahlawan-pahlawan kita yang telah gugur di masa itu. Kita bisa melanjutkan perjuangan mereka dengan menjadikan bangsa ini lebih maju. Untuk menjalankan usaha perjuangan itu, marilah kita buat janji seperti para pemuda di masa itu, seperti para pejuang dimasa itu. Agar semangat kita dalam berjuang lebih membara.
           
 Dibawah ini adalah janjiku, janji untuk negeriku.
 1. Kami berjanji akan menanamkan dalam hati besarnya perjuangan yang engkau lakukakan untuk kami dan negeri ini.
2. Kami berjanji Indonesia akan tetap menjadi negara yang paling kami cintai dan tidak akan terganti.
3. Kami berjanji sebagai generasi penerus bangsa akan berusaha memperjuangkan dan membangun bangsa ini menjadi bangsa yang maju di mata dunia.
                 Dengan adanya janji diatas, maka kami akan lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan perjuangan untuk memajukan bangsa ini. Kami tidak akan melanggar janji ini. Coba kalian baca dan pahami janji diatas, saya rasa kalian dapat memahami apa yang harus kami lakukan untuk menepati janji-janji itu. Dan saya rasa kalian dapat mengerti tentang isi janji-janji itu.

                Buat teman teman yang membaca artikel ini, itulah segenap penjelasan tentang seberapa besar arti dari sebuah janji seorang pahlawan. Janji bukanlah sekedar ucapan dari serangkaian kata-kata yang memiliki arti. Tapi dari setiap kata itu tersirat penuh dengan makna. Saya harap buat teman-teman untuk tetap selalu menghormati jasa-jasa pahlawan kita dan turut berjanji demi kemajuan bangsa ini.
Minggu, 10 November 2013

Berjuang Sampai Titik Darah Pengabisan


           
                Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri atas ras, suku, bahasa, dan agama yang berbeda beda. Namun, negara Indonesia mendapatkan kemerdekaaan tanpa pemberian kemerdekaan dari bangsa lain. Aneh tapi nyata, itulah kata yang mungkin bangsa lain bisa ucapkan. Negara Republik Indonesia bisa merdeka karena adanya tujuan yang sama dan juga adanya komitmen yaitu Berjuang Sampai Titik Darah Pengabisan Demi Kemerdekaan. Hal itulah yang membuat perbedaan itu sirna. Tidak bisa dipungkiri kalau negara Indonesia itu kuat.
               Kita harus tahu dan kita harus memahami besarnya perjuangan yang dilakukan oleh pahlawan-
pahlawan kita dimasa penjajahan. Dengan senjata seadanya, hanya sebila bambu runcing tidak memutuskan semangat perjuangan pahlawan kita untuk melepaskan diri dari jajahan dan eksploitasi negara lain. Mereka serentak menyorakan kata “Merdeka”, itulah yang bisa menjadi penyemangat untuk mereka dimasa perjuangan itu. Berbagai cara mereka tempuh untuk dapat melumpuhkan penjajah. Perang secara terbuka dan perang secara agraris telah mereka lakukan tapi tetap belum dapat mengalahkan pihak penjajah. Tetapi para pejuang kita tidak pernah menyerah, perlawanan selalu dilakukan samapi titik darah pengabisan.
           
 Sulit untuk dapat kita rasakan betapa sakitnya penderitaan yang mereka terima dimasa itu. Ditambah lagi apabila mereka tertangkap menjadi tawanan perang pihak penjajah, mereka disiksa, tidak diberi makan, di pekerjakan secara paksa. Rasanya sedih jika harus mengetik artikel ini lebih panjang tapi ini tetap harus dilakukan agar kita tahu dan dapat memahami bagaimana perjuangan pahlawan-pahlawan kita untuk kemerdekaan bangsa ini.
               Tapi semangat Berjuang Sampai Titik Darah Pengabisan telah mendarah daging di setiap para pejuang, telah tertanam di dalam hati pahlawan kita. Mereka tetap semangat untuk melepaskan diri dari para penjajah. Mereka mengambil senjata milik penjajah. Mereka pergunakan untuk berperang. Perlawanan rakyat dan pahlawan-pahlawan kita semakin lama semakin menjadi. Dengan semangat pantang menyerah para penjajah sering kali kualahan menghadapi perlawanan pahlawan-pahlawan kita.
               Ada banyak pahlawan yang gugur di medan pertempuran, tapi itu bukanlah akhir dari segalanya. Bagi para pejuang, itu adalah sebuah kebanggaan yang teramat besar. Mereka gugur di medan pertempuran demi membela negara mereka. Itulah pahlawan kita, pahlawan yang tidak takut mati demi negaranya.
               Ingatkah kalian ketika presiden pertama kita Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Semua rakyat dari sabang sampai maureuke berteriak “ Merdeka”. Itulah hasil dari perjuangan pahlawan-pahlawan kita. Tetapi kemerdekaan kita tetap ingin digagalkan oleh bangsa asing. Mereka mencoba merebut kembali dan menguasai kembali negara ini. Akan tetapi kembali lagi pahlawan-pahlawan kita yang menghalangi proses perebutan itu hingga terjadi pertempuran besar besaran di berbagai daerah. Banyak pahlawan-pahlawan kita yang gugur di pertempuran besar itu, Tetapi kemerdekaan kita tetap utuh, kita menang. Dan pihak penjajah kembali kenegeri mereka. Itulah kita, negara Indonesia negara yang kuat. Sekarang kita hidup dimasa kemerdekaan, dimasa dimana tidak ada peperangan. Oleh karena itu, marilah kita selalu mengingat, mengenang, dan memaknai perjuangan para pahlawan-pahlawan kita yang telah gugur. Kita lanjutkan kembali perjuangan-perjuangan itu dengan membangun negara ini menjadi lebih makmur dan lebih maju dan menjadi pahlawan yang berjuang sampai titik darah pengabisan seperti mereka.
Sabtu, 02 November 2013

Pahlawan Revolusi




                Selamat datang para penggemar pahlawan Indonesia!
Pada kesempatan ini, kami tampilkan para pahlawan yang gugur dalam perjuangan G30S/PKI. Tampilan ini akan sedikit mengenang wajah-wajah para perenggut kemerdekaan. Tetesan darah mereka amatlah berarti bagi bangsa Indonesia.




Jendral Anumerta Ahmad Yani
Lahir                     : Purweroje, 19 Juni 1922
Meninggal             : Jakarta, 1 Oktober 1965
Profesi                   : Tentara
Agama                  : Islam












Jendral Anumerta R. Soeprapto
Lahir                 : Purwokerto, Jawa Tengah, 20 Juni 1920
Meninggal        : Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965
Profesi               : TNI Letnan Jendral
Letnan Jendral Anumerta Mas Tirtodarmo Harjono
Lahir                 : Surabaya, Jawa Timur, 19 Januari 1924
Meninggal        : Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965
Profesi              : Tentara Mayor













Letnan Jendral TNI Anumerta
Siswondo Parman
Lahir              : Wonosobo, Jawa Tengah, 19 Agustus 1918
Meninggal      : Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965
Profesi            : TNI, Letnan Jendral










Mayor Jendral TNI Anumerta
Donald Isaac Panjaitan
Lahir               : Balige, Sumatera Utara, 19 Agustus 1918
Meninggal       : Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965
Profesi             : TNI-AD, Mayor Jendral










Mayor Jendral TNI Anumerta
Sutoyo Siswomiharjo
Lahir               : Kebumen, Jawa Tengah, 28 Agustus 1926
Meninggal       : Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965
Profesi             : TNI, Mayor Jendral










Kapten Czi Anumerta
Pierre Andreas Tendean
Lahir                : Jakarta 21 Februari 1939
Meninggal        : Jakarta, 1 Oktober 1965

Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta
Karel Satsuit Tubun
Lahir             : Tual, Maluku Tenggara, 14 Oktober 1928
Meninggal     : Jakarta, 1 Oktober 1965
Profesi           : Ajun Inspektur Polisi Dua, Tentara

















Brigjen Anumerta
Katamso Darmokusumo
Lahir                     : Sragen, Jawa Tengah, 5 Februari 1923
Meninggal             : Yogjakarta, 1 Oktober 1965
Profesi                   : TNI, Letnan Jendral













Kolonel Anumerta
Sugiyono Mangunwiyoto
Lahir                     : Gunung Kidul, 12 Agustus 1926
Meninggal             : Yogjakarta, 1 Oktober 1965

Kenapa zaman sekarang pahlawan tak dihargai?




                Kurangnya rasa nasionalisme, dan rasa mengahargai pahlawan yang berjuang menyebabkan kita kurang menghargai pahlawan nasionalisme. Padahal, mereka memperjuangkan negara ini demi generasi penerus seperti kita. Mereka mempertaruhkan jiwa raga, harta untuk mengusir penjajah dan ingin menjadikan Indonesia ini negara yang merdeka, dan Indonesia menjadi negara yang damai serta sejahtera. Keingin yang kuat dan jiwa nasionalisme yang mereka miliki itulah, mereka tak pandang lagi apakah mereka akan mati, dan meninggalkan harta beda serta anak istri demi Indonesia. Tapi apa dikata, perjuangan mereka hanya sebatas sejarah yang hanya dibaca oleh kaum muda seperti kita tanpa tahu makna perjungan yang telah mereka ukir dengan tetesan darah.
Para veteran adalah superhero Indonesia. Mereka tak bedanya dengan para superhero yang kita lihat di televisi. Menyelamatkan nyawa ribuan jiwa, menyelamatkan kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Para superhero seperti Superman, amat terkenal dikalangan masyarakat. Sangat berbeda dengan para veteran kita. Padahal apa yang mereka lakukan itu sama. Tetapi sekarang lihatlah, banyak sekali para veteran yang hidupnya miskin. Seakan perjuangan mereka hanya sebatas goresan waktu, yang tak berbekas. Betapa sedihnya, ketika media mengekspose kehidupan para veteran. Mereka tinggal dirumah gubuk dengan keadaan yang sederhana sekali. Seharusnya pemerintah memberikan fasilitas yang layak, dan memberikan mereka tunjangan hidup bagi para veteran-veteran tersebut. Jasa mereka begitu besar. Bayangkan, kalau saat ini Indonesia belum merdeka. Kita hidup dibawah jajahan negeara lain seperti Belanda atau Jepang,kita pasti akan merasa tersikasa, dan tak aman. Negara ini tidak akan seperti saat ini.
Kurangnya rasa menghargai pahlawan juga bisa disebabkan ketidak tahuan kita akan sejarah yang telah diukir oleh para pahlawan.Karen sejarah indonesia hanya didapatka di bangku sekolah saja. Menyebabakan pengetahuan kita tentang sejarah Indonesia ini sangat terbatas. Apalagi pada zaman sekarang, orang hanya sibuk dengan teknologi modern, dan jarang seseorang yang ingin mencari tahu tentang bagaiman bangsa Indonesia ini terukir menjadi negara yang merdeka.
Apalagi zaman sekarang, pemerintah lebih fokus membangun Indonesia menjadi lebih maju. Memperbaiki sistem pemerintahan yang ada. Oleh karena itu, veteran-veteran serta masyarakat lain yang hidupnya kekurangan, belum terjamah untuk  diberikan fasilitas yang baik dan hidupnya belum bisa disejahterakan.

Sebagai pemuda, kita haruslah menghargai perjuangan para pahlawan, seperti  menjadi sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan tinggi, serta moral yang baik. Dan turut serta membangun Indonesia menjadi negara yang maju. Pengetahuan yang tinggi sangat mendukung dalam memajukan Indonesia. Serta akhlak yang baik pula akan menjadikan Indonesia ini sejahtera. Bersemnagatlah teman, membangun negeri ini. Kalu bukan kita para pemuda, siapa lagi.